Home Default Blog

Anatomi Teater ISBI Bandung Rayakan Hari Puisi Sedunia: Dari Pena ke Panggung
ARTIKEL

Anatomi Teater ISBI Bandung Rayakan Hari Puisi Sedunia: Dari Pena ke Panggung

Bandung, 21 Maret 2025. Anatomi Teater ISBI Bandung menyelenggarakan acara perayaan Hari Puisi Sedunia yang mengusung tajuk “Dari Pena ke Panggung”. Acara ini berlangsung di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, Jl. Buah Batu, No 212, Kota Bandung.

Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Produksi jurusan teater ISBI Bandung angkatan 2022. Di samping sebagai luaran mata kuliah Manajemen Produksi, acara “Dari Pena ke Panggung” ini pun memiliki tujuan sebagai sarana edukasi mahasiswa dan khalayak umum untuk lebih mengenal dan tertarik pada dunia sastra, terutama puisi.

Menurut penuturan Alfaraby Sakrani selaku Pimpinan Produksi, salah satu tujuan dari acara “Dari Pena ke Panggung” adalah sebagai upaya dalam mengembangkan minat dan bakat dalam menulis maupun menafsirkan puisi. “Acara ini bertujuan untuk mengembangkan minat menulis puisi, bagaimana cara menulis puisi, serta menafsirkan puisi tersebut.” ujar Alfaraby.

Adapun rangkaian acara hari Puisi Sedunia adalah pementasan teater, pemaparan materi oleh seniman sekaligus dosen seni teater ISBI Bandung, Iman Soleh dan Agus R. Sarjono.  Di samping itu, di sela-sela break materi, terdapat penampilan musikalisasi puisi dari Balada Selatan yang menambah kemeriahan acara tersebut.

Iman Soleh ketika memberikan materi dalam acara “Dari Pena ke Panggung”. Bandung,21 Maret 2025. (Foto: Widya Azahra/LPM Daunjati)

Dalam acara Dari Pena ke Panggung, Iman Soleh membawakan materi tentang teater dan puisi. Dalam wawancara dengan Daunjati setelah acara, yang bertepatan dengan peringatan Hari Puisi Sedunia, ia mengungkapkan bahwa bagi dirinya, puisi bukan sekadar karya sastra, tetapi juga cara untuk menyuarakan persoalan secara lugas, jujur, dan berani. Puisi adalah medium yang sangat personal dalam mengekspresikan realitas yang dekat dengan kehidupan manusia.

“Harus saya bilang bahwa puisi mendekatkan diri saya dengan persoalan. Dan puisi pula yang mengajarkan saya tentang bagaimana menyuarakan (persoalan tersebut) dengan lebih lugas, jujur, berani… Saya belajar dari puisi untuk dekat dengan persoalan, menyampaikan sesuatu dari persoalan. Langsung, aktual, kontekstual, bicara tentang hal yang dekat dengan diri saya,” tutur Iman.

Iman menuturkan, puisi dan teater memiliki keterikatan satu sama lainnya, ialah sebagai sarana pembelajaran yang edukatif dalam mendewasakan cara berpikir.

“Dua hal itu (teater dan puisi) adalah dua hal yang penting, karena dua-duanya adalah bagian yang sangat edukatif dalam mendewasakan cara berpikir, karena ketika kita membaca karya puisi orang lain atau menggarap naskah karya teater orang lain itu juga sebuah bagian dari pembelajaran yang sangat edukatif sekali. Di dalamnya (baik teater maupun puisi) ada keadaan yang harus dilibatkan pada riset maupun persoalan.” ucap Iman.

Dengan demikian, Iman Soleh menegaskan bahwa puisi bukan sekadar karya, tetapi juga sarana untuk menyuarakan persoalan secara lugas, jujur, dan berani. Puisi mendekatkan diri dengan realitas serta membantu memahami berbagai persoalan yang aktual dan kontekstual. Selain itu, keterkaitan antara puisi dan teater juga menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran yang edukatif, yang dapat mendewasakan cara berpikir. Baik puisi maupun teater memberikan ruang bagi refleksi dan pemahaman yang lebih dalam terhadap kehidupan serta berbagai dinamika di dalamnya.

Selain pemaparan dari para pemateri, acara ini juga memberikan kesempatan bagi penonton untuk terlibat langsung melalui sesi pembacaan puisi. Di penghujung acara, para penonton mendapat kesempatan untuk membacakan puisi di depan. Sesi ini disambut dengan antusias, terutama oleh para siswa SMA yang hadir. Empat peserta pun tampil dengan penuh percaya diri, membacakan puisi di hadapan audiens.

“Seru banget! mungkin ke depannya lebih banyak acara seperti ini karena biar kita generasi muda bisa lebih minat ke sastra Indonesia yang juga budaya kita.” tutur salah satu siswi SMA Edu Global Bandung. Secara keseluruhan, acara ini mendapat respon positif dari peserta dan diharapkan dapat terus berlanjut sebagai wadah bagi generasi muda dalam mengapresiasi serta mengembangkan dunia sastra, khususnya puisi.


Penulis: Widya Azahra
Dokumentasi: Widya Azahra
Penyunting: Purwa Sundani