Home Default Blog
Film “Astaghfirullah Bingung” merupakan karya mahasiswa jurusan Televisi dan Film dari ISBI Bandung untuk memenuhi tugas akhir-nya. Film yang mengambil tema kehamilan di luar nikah ini telah melakukan screening di Third Space Café, Bandung pada hari senin, 27 Mei 2023. Selain film Astaghfirullah, Bingung, pada acara tersebut juga ditampilkan dua film lainnya, yakni Silent Symphony dan Nyaah.
Chafila Nusrsyifa Alifi selaku produser dalam film ini mengaku senang dengan terlaksananya acara tersebut.
“Senengnya, plong banget ya di hati, ga ada lagi beban pikiran,” ucap produser yang akrab dipanggil Fila itu saat diwawancarai setelah acara selesai.
Untungnya, screening film yang dilakukan di Third Space Café ini bukan satu-satunya screening yang akan dilakukan Fila dan kawan-kawan. Kabarnya, mereka akan melakukan screening keduanya di gedung Sunan Ambu ISBI Bandung di antara tanggal 13-15 juni
“Tinggal nungguin screening sekali lagi, di Sunan Ambu,” ucap Yogi Ginanjar yang menjadi sutradara di film tersebut.
Dengan mengambil referensi dari film Mekah I’m Coming, Tilik, dan Dua Garis Biru, Yogi mengambil sebuah cerita dari salah satu narasumber untuk diadaptasi menjadi film Astaghfirullah, Bingung. Cerita tersebut berisi tentang salah satu jamaah pengajian bernama Ibu Yeti yang bertanya kepada ustadz tentang hukum hamil di luar nikah, harus dinikahkah atau tidak?
Setelah itu, Ustadz Ahmad menjawab dengan memberi penjelasan masalah dari sudut pandang agama Islam. Ia berkata bahwa haram hukumnya untuk menikahkan pasangan tersebut jika bayi yang ada di dalam kandungannya belum dilahirkan.
Jamaah yang bertanya semakin kebingungan setelah mendengar jawaban ustadz. Usut punya usut, ternyata anaknyalah yang kini sedang hamil di luar nikah. Akhirnya, Ibu Yeti berangkat ke rumah ustadz Ahmad untuk meminta pertanggung jawaban karena ternyata anak ustadz Ahmad yang menghamili anak ibu Yeti.
Sebagai orang yang melakukan riset terhadap cerita tersebut, Yogi menyampaikan keinginannya untuk mengedukasi para penonton lewat film.
“Lebih ke pengen edukasi lewat film,” ucap Yogi saat ditanya alasannya ingin mengangkat tema kehamilan di luar nikah untuk dijadikan film.
Sementara itu, Fila merasa tertarik dengan cerita yang ditawarkan oleh Yogi. Meskipun film dengan tema kehamilan di luar nikah sudah banyak di produksi, Fila merasa tertarik dari ide cerita dan sudut pandang yang dipakai dalam film tersebut.
Sudut pandang masyarakat umum, sanksi sosial, dan sanksi religi yang ditampilkan di dalam film membuat akan membuat para penonton tersadar bahwa dalam agama Islam juga masih terdapat banyak pro dan kontra tentang kehamilan di luar nikah. Selain itu, kenaikan tren judul religi di tahun ini juga membuat fila tertarik dengan judul tersebut.
“Produser tertarik dari isu cerita yang ditawarkan sama sutradara. Jadi, emg cerita itu dari sutradara duluan. Tertarik dari ide cerita, terus isu juga menarik walaupun memang kehamilan di luar nikah itu banyak ya temanya. Tapi, dari sini kita dari sudut pandang masyarakat umum dari sanksi sosialnya dan juga religinya, sehingga orang-orang yang nonton juga tahu kalo misalnya di agama Islam juga banyak pro kontra tentang hamil di luar nikah, tentang harus dinikahkan atau tidak. Tertarik dari judul filmnya karena di tahun ini lagi tren banget judul-judul film yg merujuk ke religi”.
Di akhir wawancara, Yogi menyampaikan pesan dari film yang dibuatnya. Ia berkata jangan berkecil hari saat suatu masalah dan kebingungan datang karena masalah dan kebingungan sudah menjadi sifat manusia.
“Jangan berkecil hati ketika kita dihadapkan dengan suatu masalah dan kebingungan karena itu emang udah sifat manusia. Ustadz juga masih kebingungan, bahkan nabi juga masih kebingungan,” tandas Yogi.
Dengan mencantumkan data kasus kehamilan di luar nikah yang terjadi di Indonesia, Fila juga menyampaikan pesan yang berisi harapan para penonton mampu menyadari makna penting dari film tersebut. Ia menekankan bahwa para remaja yang mengalami kehamilan di luar nikah dan memutuskan untuk menikah memiliki banyak kesenjangan sosial, seperti dari aspek ekonomi dan mentalnya.
“Untuk penonton, semoga dengan adanya film ini, selain dari memang isi ceritanya, tapi juga dari prosedur sendiri ingin semua penonton merasa bahwa film Astaghfirullah, bingung memang memiliki makna yg sangat penting, apalagi untuk remaja di tahun ini yang hamil di luar nikah persenjangan sosilanya memang banyak banget, mentalnya belum siap, ekonominya belum siap. Dan juga di indonesia sendiri itu sudah naik ke sembilan ribu kasus hamil di luar nikah,” kata Fila di akhir wawancara.
Penulis : Acep Muhammad Sirojudin, Aris Junaedi
Dokumentasi : Luminary Production
Penyunting : Ossa Fauzan