Home Default Blog

MENYUSURI KEPAHLAWANAN PANDAWA DALAM SENTUHAN SENI MELALUI PAMERAN PROTOTIPE KOSTUM “DE HEROS: PADAV CHARITRAAM”
ARTIKEL

MENYUSURI KEPAHLAWANAN PANDAWA DALAM SENTUHAN SENI MELALUI PAMERAN PROTOTIPE KOSTUM “DE HEROS: PADAV CHARITRAAM”

Bandung, 15 Juli 2024. Himpunan Mahasiswa Tata Rias Busana ISBI Bandung mengadakan pameran prototipe serta workshop dengan tajuk “De Heros: Pandav Charitraam”. Pameran yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 15 Juli hingga 18 Juli ini bertempat di Astaka Galeri, ISBI Bandung.

Fashion show 5 kostum AOC 9.0 pada pembukaan pameran Pandav Chritraam. Pendopo, ISBI Bandung. 15 Juli 2024 (Foto : Meylfin/LPM Daunjati)

Selain dilaksanakan sebagai pemenuhan nilai ujian akhir semester dari mahasiswa Program Studi Tata Rias dan Busana, pameran Pandav Charitraam ini merupaakan rangkaian post acara dari Art of Costume (AOC) 9.0. Sebanyak 21 mahasiswa menampilkan karya dari purwarupa kostum yang sebelumnya telah ditampilkan dalam gelaran fashion show AOC 9.0 pada Desember 2023 yang lalu dan kini kostum-kostum tersebut dipamerkan pada pameran Pandav Charitraam dalam bentuk prototipe dengan skala prototipe 1:4. Selain prototipe, terdapat pula lima kostum nyata yang dipamerkan dalam fashion show AOC 9.0.

“Ini tuh sebagai nilai untuk uas. Di angkatan 21, di semester 6. Ini tuh kayak acara sesudah AOC-nya gitu. jadi sekarang tuh bonekanya ukuran 1:4 dari manusia,” jelas Irma Rismaya selaku ketua pelaksana.

Suharno selaku kuratorial pameran, dalam catatan kuratorialnya menjelaskan bahwa pameran “Pandav Charitraam” mengambil inspirasi dari narasi epik Mahabharata yang telah melintas generasi. Narasi ini menggambarkan kisah Pandawa yang abadi dan terus diceritakan dari masa ke masa. “Pandav Charitraam” menyoroti karakter kepahlawanan Pandawa melalui karya seni busana yang memadukan mitologi dan ritual.

Kepahlawanan Dalam Kemasan Prototipe Kostum

Salah satu karya yang dipamerkan diantaranya adalah prototipe kostum “The Virtues of Loyalty” oleh Syilvi Karisa Putri. Karya ini terinspirasi dari tokoh Nakula. Kostum ini didominasi oleh nuansa ungu yang melambangkan kebangsawanan dan kemewahan serta diperkaya dengan aksen emas yang menambah kesan elegan. Elemen utama kostum ini adalah sayap kembar yang diukir dengan teliti di sisi kanan dan kiri yang melambangkan keseimbangan dan harmoni. Selain itu, terdapat sayap belakang dengan siluet Wayang Nakula yang terbuat dari busa ati menunjukkan dedikasi dan penghormatan mendalam terhadap seni pertunjukan wayang tradisional. Desain kostum ini secara keseluruhan mencerminkan kekuatan, keanggunan, dan kesetiaan yang kuat sesuai dengan karakter Nakula yang dikenal memiliki kekuatan batin dan loyalitas yang tinggi.

Purwarupa kostum “The Virtues of Loyalty” karya Syilvi Karisa Putri pada pameran “Pandav Charitraam”. Galeri Astaka, ISBI Bandung. 15 Juli 2024. (Foto : Meylfin/LPM Daunjati)

Ada pula prototipe kostum “Yuddhasthira King Of Kuru Kingdom” oleh Gina Nisrina. Karya ini mengambil inspirasi dari tokoh Yudistira yang dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, sabar, dan adil. Kostum ini menggunakan palet warna utama biru muda, putih, dan coklat yang secara simbolis merepresentasikan karakter Yudistira yang tenang dan penuh kebijaksanaan. Siluet A pada gaun utama menambah kesan elegan dan anggun sejalan dengan kepribadian Yudistira yang tenang dan bijaksana. Detail kostum ini dirancang dengan teliti untuk menggambarkan sifat-sifat luhur yang dimiliki oleh Yudistira, sehingga menghasilkan interpretasi visual yang kuat dan inspiratif dari tokoh tersebut.

Purwarupa kostum “Yuddhasthira King of Kuru Kingdom” karya Gina Nisrina pada pameran “Pandav Charitraam”. Galeri Astaka, ISBI Bandung. 15 Juli 2024. (Foto : Meylfin/LPM Daunjati)

Selanjutnya, karya “Yudhisthir aur Draupadee” oleh Atika Aina Almardhiyah. Karya ini juga berangkat dari inspirasi tokoh Yudistira, putra sulung Pandu Dewanata dan Dewi Kunti. Yudistira dikenal sebagai raja yang memerintah Kerajaan Kuru (Hastinapura) dengan kebijaksanaan dan keadilan. Nama Yudistira yang berarti “teguh atau kokoh dalam peperangan,” mencerminkan keteguhan dan prinsipnya. Selain itu, ia dikenal dengan julukan Dharmaraja karena selalu berusaha menegakkan darma sepanjang hidupnya. Kostum ini didesain untuk menonjolkan sifat-sifat seperti kesabaran, kejujuran, keadilan, dan keberanian yang menjadi karakteristik Yudistira. Desain kostum ini memberikan penghormatan mendalam terhadap karakter Yudistira dengan detail dan elemen yang merepresentasikan kepribadian serta prinsip-prinsip yang dipegang teguh olehnya.

Purwarupa Kostum “Yudhisthir Aur Draupadee” karya Atika Aina Almardhiyah pada pameran “Pandav Charitraam”. Galeri Astaka, ISBI Bandung. 15 Juli 2024. (Foto : Meylfin/LPM Daunjati)

Sebuah Dimensi

Pameran prototipe kostum “Pandav Charitraam”, seperti halnya pameran pada umumnya, berfungsi sebagai ruang pengetahuan di mana pengkarya, apresiator, dan pengunjung dapat “berdialog” dengan pendekatan dan kepentingan masing-masing. Pameran ini seperti menjadi sebuah platform untuk pertukaran ide dan pandangan. Berbagai interpretasi seni busana yang berakar pada epik Mahabharata diungkapkan. Melalui pameran, pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai makna dan perspektif yang terkandung dalam setiap kostum, sementara para pengkarya dapat mendapatkan tanggapan langsung dari apresiator dan pengunjung. Dialog-dialog tersebutlah yang diperlukan sebagai apresiasi terhadap seni busana tradisional yang diadaptasi dalam konteks kontemporer.

 

Penulis : Meylfin Ridonna
Dokumentasi : Meylfin Ridona
Penyunting : Acep Muhammad S.