Home Default Blog
Bandung, 27 Maret 2024. Dalam rangka memperingati hari teater sedunia, Keluarga Mahasiswa Teater (KMT) ISBI Bandung menyelenggarakan sebuah karnaval yang terdiri dari beberapa rangkaian pertunjukan yang diadakan di depan Gedung Sate Bandung serta puncak acara dengan tajuk “Tenda Militer” atau Temu Canda Milik Teater di depan gedung kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung. Acara hari teater sedunia ini setiap tahunnya selalu digagas oleh ISBI Bandung.
Acara pembuka yang diselenggarakan di depan Gedung Sate pada pukul 16.00 WIB, menampilkan penampilan dari kurang lebih 13 kampus, UKM – UKM teater, beberapa komunitas, dan yang secara spontan menyampaikan puisi atau sekedar monolog. KMT membawakan tema pertunjukan yang menarik sekaligus dapat memberikan kesadaran akan isu yang saat ini terjadi, yaitu ‘krisis pangan’. Dengan judul “Leuleumpunkan Darurat Pangan”, karnaval ini dijadikan ajang untuk menuntut kesadaran akan krisis pangan yang sangat mengkhawatirkan dan juga menuntut kesadaran seniman teater bahwasanya seniman harus kritis.

Menurut penuturan Alkin Sulcak selaku pemeran dalam pertunjukan musikalisasi puisi “Sajak Orang Lapar” karya W.S. Rendra mengatakan bahwa dalam pertunjukannya mengandung berbagai simbol yang diharapkan dapat membuat orang-orang peka terhadap krisis pangan.
“Pertunjukan ini adalah aliran surrealis, menggambarkan makna simbolis orang kelaparan yang tidak bisa keluar dari garis kemiskinan dan pada akhirnya mengalami busung lapar,” ucap Alkin.
Beberapa musikalisasi puisi berjudul “Sajak Orang Lapar”, “Tanah Air Mata”, “Manusia Kepengin Kalo Bisa”, dan lain – lain berisi makna bahwa kondisi rakyat pada saat ini masih sangat menderita dan mengalami kondisi keterbelakangan teknologi, ekonomi, pangan, dan lainnya. Puisi – puisi ini juga merupakan wujud keprihatinan pada rakyat kelas bawah yang terus hidup merana dan kelaparan, sedangkan para pemimpin asyik berpesta pora dan hidup dengan nyaman.

Salah satu potongan pertunjukkan kesatuan naskah Bedol Desa mempersoalkan mengenai profesi petani yang sering dipandang sebelah mata oleh orang-orang dan pemerintah. Padahal, merekalah yang memegang peranan penting untuk produksi pangan dalam negeri. Namun, saat ini penghilangan lahan-lahan dilakukan dengan adanya pembangunan berkedok demi memajukan bangsa. Adegan saat dua pemain perempuan mempertanyakan dirinya sendiri yang tak dapat dikenali, bermakna bahwa saat ini negeri berlomba untuk beradaptasi dengan dunia digital, tetapi melupakan dari mana kita berasal. Negeri agraris ini mulai kehilangan sawahnya. Liska sebagai salah satu pemeran dalam pertunjukkan ini berpesan, “Tong hilap! Ngindung ka waktu, mibapa ka zaman.” Ia juga menuturkan, “Nu ngora, nu mikarya, teu poho kana budaya.”
Setelah acara pembuka, Rere sebagai wakil ketua KMT memaparkan acara selanjutnya akan bertempat di depan gedung kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, yaitu puncak acara dengan tajuk “Tenda Militer” atau Temu Canda Milik Teater.
“Tenda Militer ini berkonsepkan hari penuh kehangatan dengan semua UKM-UKM, ada penyampian puisi, penampilan musik, penampilan pentas, dan juga diskusi. Konten acara ini diisi oleh dosen-dosen, pelaku–pelaku teater di ISBi, beberapa lulusan hebat teater ISBI, serta ada juga praktisi teater dari UPI,” kata Rere.

Selain Rere, Aji yang kini menjabat sebagai ketua KMT juga menyampaikan materi yang akan didiskusikan dalam acara puncak tersebut.
“Materi diskusi pada acara ini yaitu menjelaskan tentang bagaimana teater pada realita sosial dan pendekatan sosial dengan lingkungan masyarakat. Juga tentang bagaimana proses para apresiator teater, pembuat naskah teater, dan sosok orang yang menggarap teater yang pada akhirnya dapat menjadi suatu pertunjukkan diatas panggung. Fenomena teater dalam realitas sosial menghadirkan tema acara ini, krisis pangan,” ucap Aji
“Saya berharap ini menjadi sebuah pembangun spirit untuk berkecimpung dalam dunia teater”, tandas Aji sebagai ketua KMT untuk harapan seusai diselenggarakannya acara peringatan hari teater sedunia ini.
Raya dari Sanggar Seni 12 Juli Ikopin juga menyampaikan beberapa harapannya untuk acara ini.
“Semoga teater bisa lebih di apresiasi dan di hargai. Untuk teater indonesia terutama bandung, kedepannya kami berharap hari teater sedunia yang diadakan oleh KMT ini akan menjadi sebuah pemantik untuk mereka yang turut serta dan berpartisipasi dalam acara ini, juga untuk hidup dan berjuang dalam teater dan terus mengembangkan teater dilingkungan masing-masing dan dengan cara masing-masing,” ucap Raya saat diwawancara pada Rabu malam, 27 Maret 2024.
Penulis : Sophia Septiani, Septania Hasna
Dokumentasi : Septania Hasna, M Anugrah Fajar
Penyunting : Acep Muhammad