Home Default Blog

RUANG, RIUNG, RIANG: MENIMBANG PEKA SENI 2016
ARSIP

RUANG, RIUNG, RIANG: MENIMBANG PEKA SENI 2016

Badan Eksekutif Mahasiswa ISBI Bandung mengadakan acara ‘Ruang, Riung, Riang’ di G.O.S Patanjala, dari pukul 17:00 WIB sampai dengan selesai. Acara yang seharusnya dilaksanakan pada pukul 16:00 WIB tersebut terlambat hingga satu jam, dikarenakan peserta yang diundang, mayoritas terlambat datang. Acara ini sendiri dihadiri oleh perwakilan HMJ, UKM, dan alumni, namun sayang perwakilan Bagian Kemahasiswaan tidak bisa menghadiri acara tersebut.

Diskusi Ruang, Riung, Riang. Foto:John Heryanto

Acara tersebut diselenggarakan oleh BEM ISBI Bandung dalam rangka memersiapkan pengenalan kampus seni (Peka Seni) 2016 kepada perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa. Video kegiatan Peka Seni tahun 2015 menjadi pembuka acara ‘Ruang, Riung, Riang’, hingga acara dilanjutkan dengan sesi berbagi bersama alumni, Muhammad Sulaeman dan Aad Akbar, yang juga pernah lama berkegiatan di BEM ISBI Bandung berbagi pengalaman mereka mengenai Peka Seni. Pertama-tama Aad Akbar menjelaskan bahwa istilah Peka Seni sendiri baru populer tahun 2001.  Pemateri pun berbicara bahwa peka seni ini hanyalah hal kecil yang harus dipahami, namun di balik itu ada permasalahan lain lebih besar yang harus dibincangkan.

Peka Seni 2015. Foto: John Heryanto

Muhammad Sulaeman menambahkan bahwa di masa transisi kampus saat ini, kita perlu mempunyai pola pikir yang berbeda, kita harus bisa mengetahui sistem birokrasi, agar permasalahan yang ada bisa selesai. Ia mengatakan bahwa Peka Seni adalah hal yang kecil yang harus disadari oleh kita sebagai mahasiswa. “Acara ini sebenarnya sebagai alat menyatukan suara antar Ormawa mengenai Peka Seni. Saya harap dengan adanya acara ini, bisa menyatukan suara mengenai teknis Peka Seni 2016, yang nantinya akan menjadi dasar kegiatan Peka Seni”, tutur Gunara Presiden BEM ISBI Bandung 2016.

Sebelum acara ditutup oleh pertunjukan musik dari BEM, dalam acara ini pun muncul beberapa keluhan dari Ormawa mengenai bagaimana menjalankan kegiatan organisasi, yang tentunya berpengaruh kepada berlangsungnya acara Peka Seni ke depannya. “Dari diskusi yang kita lakukan tadi, BEM berencana agar acara seperti ini bisa berkelanjutan, agar ke depannya Ormawa bisa lebih maju”, pungkas Gunara.

[Agung Eko Sutrisno/Wartawan Magang LPM Daunjati]