Home Default Blog

ARTIKEL

32 MAHASISWA FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN DI-DROP OUT LEWAT SK REKTOR TANPA PEMBERITAHUAN

DAUNJATI – Rabu, 5 Februari 2020, Heryanto atau yang biasa disebut Jon, pagi tadi membawa sejumlah uang ke Bank BRI Kampus ISBI Bandung untuk membayar SPP. Sesampainya di depan meja teller, Jon kaget ketika namanya tak ada di daftar mahasiswa, “Nggak ada, diblok, coba tanya dulu ke atas (kantor Bagian Keuangan Kampus, Gedung Rektorat lantai 3)”, kata teller. Jon kemudian langsung ke kantor BK, dan bertemu lah dengan Suparman, pejabat yang bertugas di sana. Jon menceritakan soal namanya yang tidak ada di database Bank BRI dan membuatnya tidak bisa bayar SPP. Suparman lalu membuka database keuangan, ketika dicek, nama Heryanto masih aktif terdaftar dengan riwayat pembayaran SPP yang juga dibayarkan rutin. Petugas lain, yang ada di ruangan itu, yang duduk di sebelah Suparman menyelak “Coba cek di SK DO, mungkin nama kamu ada” sambil mengambil 4 lembar surat keluaran rektor yang isinya ada daftar mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan sejumlah 32 orang yang dinyatakan di-Drop Out, termasuk juga Jon ada di dalam daftar. Melihat itu Jon kaget dan kebingungan, karena SK ini muncul tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. “Aku benar-benar baru tau barusan”, cerita Jon pada Daunjati.

Berikut potret SK Drop Out (SK Rektor Nomor: B/35/IT8/HK.02/2020) yang diambil Jon ketika di Kantor BK:

 

Dari SK Drop Out di atas dapat dilihat ada 2 lampiran dalam surat tersebut, lampiran pertama adalah daftar mahasiswa yang batal di-Drop Out karena sudah lulus, dan lampiran kedua adalah daftar mahasiswa yang di-Drop Out. Ada kerancuan sebenarnya dari surat tersebut karena judul surat hanya menyebut “Tentang Pembatalan Sanksi Drop Out (DO) Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia Bandung” dan tidak menyebutkan soal sanksi Drop Out, padahal lampiran kedua berisi daftar sanksi Drop Out.

Ada 300-an Mahasiswa yang di-Drop Out dan Pihak Jurusan Belum Tau Soal SK Ini

Jon juga bercerita bahwa ada sekitar 300-an mahasiswa dari seluruh fakultas yang di-Drop Out, “Iya, Pak Suparman tadi bilangnya lebih dari 300 orang kalau dihitung semua jurusan”. Saat diwawancara Daunjati, Jon sudah mendatangi pihak jurusan teater dan bertemu Kepala Jurusannya secara langsung, Agus Setyawan. Menurut Jon, pihak jurusan pun belum mengetahui soal SK tersebut dan belum ada pemberitahuan sama sekali. Agus mengusulkan agar Jon mendatangi Wakil Dekan I Fakultas Seni Pertunjukan terkait kejelasan lebih lanjut.

Sampai berita ini ditulis, Jon belum berhasil bertemu pejabat yang dimaksud Agus karena sedang berada di luar kantor. Saat Daunjati menanyakan apakah sebelumnya ada semacam teguran atau pemberitahuan, Jon menjawab bahwa sehari sebelum hari ini (Selasa, 4/2) ia baru saja berbincang dengan pihak jurusan membicarakan soal perkuliahan dan tidak ada masalah, pihak jurusan tidak menyinggung apapun soal drop out, “(pihak) jurusan malah nyuruh aku cepet-cepet bayar SPP”, kata Jon. Ada kemungkinan bukan cuma aku yang kaget dan kebingungan tapi 31 mahasiswa yang lain bahkan 300-an yang lain mungkin juga sama kaya aku karena SK DO ini muncul tanpa ada pemberitahuan dan peringatan sebelumnya, lanjut Jon. “Waktu kita (mahasiswa) daftar ke sini, kita lewatin banyak prosedur, tapi kenapa kampus bisa seenaknya begini?”, tambah Jon pada Daunjati.

Pewarta: Naufal W. Hakim
Editor: Redaksi LPM Daunjati